Temukan 10 Hal Penting tentang apa hukumnya sholat tarawih Hukum, Niat & Tata Cara – E-Jurnal

AnakUI


Temukan 10 Hal Penting tentang apa hukumnya sholat tarawih  Hukum, Niat & Tata Cara - E-Jurnal

Hukum melaksanakan salat sunah di bulan Ramadan setelah salat Isya berjamaah dengan rakaat panjang dan witir merupakan amalan yang dianjurkan. Salat ini dilakukan secara berjamaah atau sendiri, dan biasanya diisi dengan bacaan Al-Quran yang panjang. Amalan ini memiliki keutamaan yang besar, terutama karena dilakukan di bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Salat ini juga menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Contohnya, masyarakat muslim di Indonesia umumnya melaksanakan salat ini secara berjamaah di masjid-masjid setelah salat Isya. Mereka mendengarkan bacaan Al-Quran yang dilantunkan oleh imam, dan berdoa bersama-sama. Ada juga yang melaksanakannya di rumah bersama keluarga. Pelaksanaan salat ini bervariasi, ada yang melaksanakan 20 rakaat plus 3 rakaat witir, dan ada pula yang melaksanakan 8 rakaat plus 3 rakaat witir.

apa hukumnya sholat tarawih

Hukum salat tarawih adalah sunah muakkadah. Ini berarti salat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan, meskipun tidak wajib. Keutamaan melaksanakan salat tarawih sangatlah besar, terutama di bulan Ramadan. Nabi Muhammad SAW sendiri sering melaksanakan salat tarawih, meskipun beliau tidak mewajibkannya kepada umat Islam.

Youtube Video:


Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan sebelum salat witir. Jumlah rakaat salat tarawih yang paling umum adalah 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Namun, ada juga yang melaksanakannya 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Kedua jumlah rakaat ini diperbolehkan dan memiliki dasar hukum masing-masing.

Dalam melaksanakan salat tarawih, disunahkan untuk membaca surat-surat Al-Quran yang panjang. Hal ini bertujuan untuk mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadan. Selain itu, salat tarawih juga menjadi momen untuk merenungkan makna ayat-ayat Al-Quran dan meningkatkan keimanan.

Salat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala, atau secara sendiri di rumah. Melaksanakan salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar, karena dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim.

Meskipun hukumnya sunah, namun sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkan salat tarawih. Keutamaan dan pahala yang dijanjikan bagi orang yang melaksanakan salat tarawih sangatlah besar. Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, dan salat tarawih merupakan salah satu amalan yang dapat melipatgandakan pahala.

Salat tarawih juga menjadi kesempatan untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan. Di bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat tarawih.

Selain itu, salat tarawih juga dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan melaksanakan salat tarawih secara rutin, diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup sebagai seorang Muslim.

Melaksanakan salat tarawih secara khusyuk dan ikhlas akan memberikan ketenangan batin dan kedamaian hati. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami hukum dan keutamaan salat tarawih, diharapkan umat Muslim dapat lebih semangat dalam melaksanakan ibadah ini di bulan Ramadan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua.

Poin-Poin Penting tentang Salat Tarawih

  1. Hukum Salat Tarawih:

    Hukum salat tarawih adalah sunah muakkadah, sangat dianjurkan pelaksanaannya, terutama di bulan Ramadan. Meskipun tidak wajib, namun pahala dan keutamaannya sangat besar. Nabi Muhammad SAW sendiri sering melaksanakan salat tarawih dan menganjurkannya kepada para sahabat.

  2. Waktu Pelaksanaan:

    Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan sebelum salat witir. Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah di sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa hamba-Nya.

  3. Jumlah Rakaat:

    Jumlah rakaat salat tarawih yang umum adalah 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Namun, ada juga yang melaksanakannya 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Kedua jumlah rakaat ini diperbolehkan dan memiliki dasar hukum masing-masing dari berbagai pendapat ulama.

  4. Bacaan dalam Salat Tarawih:

    Disunahkan membaca surat-surat Al-Quran yang panjang dalam salat tarawih. Hal ini bertujuan untuk mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadan. Membaca ayat-ayat Al-Quran dengan tartil dan memahami maknanya juga sangat dianjurkan.

  5. Tempat Pelaksanaan:

    Salat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala, atau secara sendiri di rumah. Melaksanakan salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar, karena dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim.

  6. Keutamaan Salat Tarawih:

    Keutamaan salat tarawih sangatlah banyak, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, diampuni dosa-dosanya, dikabulkan doanya, dan mendapatkan ketenangan batin. Salat tarawih juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  7. Niat Salat Tarawih:

    Niat salat tarawih adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya. Niat salat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan dengan lisan. Keikhlasan dalam berniat sangatlah penting.

  8. Adab Salat Tarawih:

    Adab salat tarawih antara lain berpakaian rapi dan bersih, menjaga khusyuk dalam salat, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan salat. Hendaknya juga menjaga kesopanan dan ketertiban selama berada di masjid atau musala.

  9. Hikmah Salat Tarawih:

    Hikmah salat tarawih adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, melatih kesabaran dan kedisiplinan, serta mempererat ukhuwah Islamiyah. Salat tarawih juga dapat menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.

  10. Salat Witir:

    Salat witir merupakan penutup salat tarawih. Jumlah rakaat salat witir minimal satu rakaat dan maksimal tiga rakaat. Salat witir hukumnya sunah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan setelah salat tarawih.

Tips Melaksanakan Salat Tarawih

  • Mempersiapkan diri sebelum salat:

    Sebelum melaksanakan salat tarawih, persiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Mandi, berpakaian rapi dan bersih, serta memastikan tempat salat dalam keadaan suci. Dengan persiapan yang matang, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam salat.

  • Membaca Al-Quran sebelum salat:

    Membaca Al-Quran sebelum salat tarawih dapat membantu kita untuk lebih memahami dan merenungkan makna ayat-ayat Al-Quran. Hal ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan khusyuk dalam salat.

  • Berdoa setelah salat:

    Setelah melaksanakan salat tarawih, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. Panjatkan doa dan harapan kita kepada Allah SWT, karena di bulan Ramadan, doa-doa lebih mudah dikabulkan.

  • Menjaga kesehatan:

    Selama bulan Ramadan, jaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat melaksanakan ibadah dengan lebih optimal, termasuk salat tarawih.

  • Menjaga silaturahmi:

    Manfaatkan momen salat tarawih untuk mempererat silaturahmi dengan sesama umat Muslim. Saling sapa dan bertegur sapa dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang memiliki keutamaan luar biasa, khususnya di bulan Ramadan. Melaksanakan salat tarawih secara rutin dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Selain itu, salat tarawih juga dapat menjadi momen introspeksi diri dan memperbaiki kualitas ibadah.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang salat tarawih berjamaah semalaman penuh karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang melaksanakan salat tarawih.

Selain mendapatkan pahala, salat tarawih juga dapat memberikan ketenangan batin dan kedamaian hati. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui salat tarawih, seseorang dapat merasakan kehadiran dan pertolongan Allah SWT dalam hidupnya.

Salat tarawih juga menjadi kesempatan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, umat Muslim dapat saling bertemu dan bersilaturahmi.

Melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas merupakan kunci utama untuk mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Hindarilah segala perbuatan yang dapat mengurangi kekhusyukan dalam salat.

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat tarawih, agar mendapatkan ridha Allah SWT.

Salat tarawih merupakan warisan Nabi Muhammad SAW yang patut dilestarikan. Dengan melaksanakan salat tarawih, kita menjaga sunah Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala yang besar.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua untuk melaksanakan salat tarawih dan ibadah lainnya di bulan Ramadan. Semoga kita semua mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Muhammad Al-Farisi: Apa hukumnya jika meninggalkan salat tarawih karena sakit?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Jika meninggalkan salat tarawih karena sakit, maka tidak berdosa. Namun, jika memungkinkan, dapat diganti dengan salat sunah lainnya di rumah sesuai kemampuan.

Ahmad Zainuddin: Bagaimana jika tertidur dan melewatkan salat tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Jika tertidur dan melewatkan salat tarawih, maka tidak ada kewajiban untuk menggantinya. Namun, jika ingin menggantinya dengan salat sunah lainnya, itu lebih baik.

Bilal Ramadhan: Apakah boleh salat tarawih sendirian di rumah?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Boleh salat tarawih sendirian di rumah. Namun, salat tarawih berjamaah di masjid lebih utama karena memiliki pahala yang lebih besar.

Fadhlan Syahreza: Bagaimana niat salat tarawih?

Ustaz H. Ahmad Jaelani: Niat salat tarawih cukup diucapkan dalam hati dengan niat “Usholl sunnatat-tarwhi rakataini lillhi tal”.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru