10 Hal Penting tentang Asal Kata Tarawih: Makna, Sejarah dan Hikmahnya – E-Jurnal

AnakUI


asal kata tarawih

Istirahat sejenak di antara rakaat salat sunah yang dilakukan pada malam bulan Ramadan disebut sebagai bentuk ibadah yang dianjurkan. Pelaksanaan ibadah ini biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid setelah salat Isya. Waktu pelaksanaannya berlangsung sepanjang malam hingga menjelang waktu sahur. Keutamaan ibadah ini diyakini dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.

Contohnya, sekelompok umat Muslim berkumpul di masjid setelah salat Isya untuk melaksanakan salat sunah berjamaah ini. Mereka melaksanakan salat beberapa rakaat dengan diselingi istirahat singkat. Selama istirahat, mereka membaca doa atau dzikir. Kegiatan ini mereka lakukan hingga larut malam sebagai bentuk ibadah di bulan Ramadan.

asal kata tarawih

Kata “tarawih” berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata “tarwihah” yang berarti “waktu istirahat”. Penamaan ini merujuk pada waktu istirahat singkat yang diambil di antara setiap dua rakaat salat tarawih. Istirahat ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi jamaah untuk memulihkan tenaga dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya. Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW dan terus dilestarikan hingga saat ini.

Salat tarawih bukanlah salat wajib, melainkan salat sunah muakkad, artinya salat sunah yang sangat dianjurkan. Meskipun demikian, banyak umat Muslim yang melaksanakannya dengan penuh semangat di bulan Ramadan. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, salat tarawih juga menjadi momen yang baik untuk mempererat silaturahmi antar umat Muslim.

Youtube Video:


Jumlah rakaat salat tarawih bervariasi, ada yang melaksanakannya 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, dan ada juga yang melaksanakannya 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir. Perbedaan jumlah rakaat ini tidak menjadi masalah, karena keduanya memiliki dasar hukum yang kuat. Yang terpenting adalah melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas dan khusyuk, terlepas dari berapapun jumlah rakaatnya.

Selama istirahat di antara rakaat salat tarawih, jamaah dianjurkan untuk membaca dzikir atau doa. Beberapa dzikir yang umum dibaca antara lain tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Selain itu, jamaah juga dapat membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan membaca dzikir dan doa, diharapkan waktu istirahat tersebut dapat diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan menambah pahala.

Salat tarawih merupakan salah satu ibadah yang khas di bulan Ramadan. Ibadah ini menjadi momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Suasana khusyuk dan kebersamaan yang tercipta selama salat tarawih memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Hal ini menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan.

Melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid memiliki keutamaan tersendiri. Selain mendapatkan pahala salat berjamaah, juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Momen berkumpul bersama di masjid untuk beribadah menciptakan rasa persaudaraan dan kebersamaan yang kuat.

Bagi yang tidak dapat melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, misalnya karena sakit atau uzur lainnya, tetap dapat melaksanakannya di rumah. Meskipun pahalanya tidak sebesar salat berjamaah di masjid, namun tetap mendapatkan pahala salat sunah. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan salat tarawih.

Dengan memahami asal kata dan makna tarawih, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadan ini.

Poin-Poin Penting tentang Tarawih

  1. Waktu Pelaksanaan:

    Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya hingga menjelang waktu sahur. Waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir. Meskipun demikian, melaksanakannya di awal malam juga diperbolehkan. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan konsisten dalam melaksanakannya.

  2. Jumlah Rakaat:

    Jumlah rakaat salat tarawih bervariasi, ada yang 8 rakaat dan ada juga yang 20 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Perbedaan jumlah rakaat ini tidak menjadi masalah, karena keduanya memiliki dasar hukum yang kuat. Pilihlah jumlah rakaat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing.

  3. Hukum Pelaksanaan:

    Salat tarawih hukumnya sunah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Meskipun bukan salat wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama di bulan Ramadan. Keutamaannya sangat besar dan pahalanya berlipat ganda.

  4. Keutamaan Tarawih:

    Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya diampuni dosa-dosa kecil, dikabulkannya doa, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Melaksanakan salat tarawih dengan ikhlas dan khusyuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  5. Istirahat antar Rakaat:

    Istirahat di antara rakaat salat tarawih disebut tarwihah. Waktu istirahat ini digunakan untuk memulihkan tenaga dan mempersiapkan diri untuk rakaat berikutnya. Selama istirahat, dianjurkan untuk membaca dzikir atau doa.

  6. Bacaan dalam Salat:

    Tidak ada bacaan khusus yang diwajibkan dalam salat tarawih. Jamaah dapat membaca surat-surat pendek atau ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafal. Yang terpenting adalah membaca dengan tartil dan khusyuk.

  7. Pelaksanaan Berjamaah:

    Salat tarawih lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Salat berjamaah memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan salat sendirian. Selain itu, juga dapat mempererat silaturahmi antar umat Muslim.

  8. Pelaksanaan di Rumah:

    Bagi yang tidak dapat melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, dapat melaksanakannya di rumah. Meskipun pahalanya tidak sebesar salat berjamaah, namun tetap mendapatkan pahala salat sunah. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

  9. Etika dalam Tarawih:

    Selama melaksanakan salat tarawih, hendaknya menjaga etika, seperti datang tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan, serta menjaga ketenangan di dalam masjid. Hal ini menunjukkan rasa hormat kepada Allah SWT dan sesama jamaah.

  10. Makna Tarawih:

    Memahami makna tarawih sebagai waktu istirahat dapat membantu meningkatkan khusyuk dan penghayatan dalam salat. Dengan memahami maknanya, diharapkan dapat melaksanakan salat tarawih dengan lebih ikhlas dan penuh kesadaran.

Tips Melaksanakan Tarawih dengan Lebih Baik

  • Mempersiapkan diri sebelum salat:

    Sebelum melaksanakan salat tarawih, persiapkan diri dengan baik, seperti berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang rapi dan sopan, serta datang ke masjid tepat waktu. Dengan persiapan yang matang, dapat melaksanakan salat dengan lebih khusyuk dan tenang.

  • Membaca doa sebelum dan sesudah salat:

    Membaca doa sebelum dan sesudah salat tarawih merupakan amalan yang dianjurkan. Doa tersebut dapat berupa doa memohon ampunan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalankan ibadah. Dengan berdoa, diharapkan ibadah salat tarawih dapat diterima oleh Allah SWT.

  • Membaca Al-Qur’an sebelum tarawih:

    Membaca Al-Qur’an sebelum salat tarawih dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Selain itu, juga dapat menambah pahala dan keberkahan di bulan Ramadan. Bacalah Al-Qur’an dengan tartil dan khusyuk agar dapat meresapi maknanya.

  • Memperbanyak dzikir dan istighfar:

    Memperbanyak dzikir dan istighfar selama bulan Ramadan, termasuk di sela-sela waktu istirahat salat tarawih, sangat dianjurkan. Dzikir dan istighfar dapat membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lakukanlah dzikir dan istighfar dengan ikhlas dan penuh penghayatan.

  • Menjaga kesehatan:

    Menjaga kesehatan fisik sangat penting agar dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan optimal. Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, dan hindari aktivitas yang berlebihan. Dengan tubuh yang sehat, dapat menjalankan ibadah dengan lebih lancar dan khusyuk.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita dan penuh semangat. Berbagai amalan ibadah dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya adalah salat tarawih.

Salat tarawih menjadi salah satu ibadah yang khas di bulan Ramadan. Pelaksanaannya secara berjamaah di masjid menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh kebersamaan. Momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim.

Asal kata “tarawih” yang berarti “waktu istirahat” mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah dan istirahat. Istirahat yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan lebih optimal.

Keutamaan salat tarawih sangatlah besar. Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan salat tarawih.

Melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid memiliki keutamaan tersendiri. Selain mendapatkan pahala salat berjamaah, juga dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim. Momen berkumpul bersama di masjid untuk beribadah menciptakan rasa persaudaraan dan kebersamaan yang kuat.

Bagi yang tidak dapat melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid, tetap dapat melaksanakannya di rumah. Meskipun pahalanya tidak sebesar salat berjamaah di masjid, namun tetap mendapatkan pahala salat sunah. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan. Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan salat tarawih.

Dengan memahami asal kata dan makna tarawih, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadan ini.

Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan di bulan yang penuh berkah ini.

Pertanyaan Seputar Tarawih

Muhammad Al-Farisi: Apakah boleh salat tarawih di rumah jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk ke masjid?

KH. Abdul Qodir: Tentu saja boleh. Salat tarawih di rumah tetap mendapatkan pahala, meskipun tidak sebesar pahala salat berjamaah di masjid. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Ahmad Zainuddin: Berapa jumlah rakaat salat tarawih yang paling utama?

KH. Abdul Qodir: Jumlah rakaat salat tarawih yang paling utama adalah sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing. Baik 8 rakaat maupun 20 rakaat, keduanya memiliki dasar hukum yang kuat. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan ikhlas dan khusyuk.

Bilal Ramadhan: Apa yang harus dibaca saat istirahat antara rakaat salat tarawih?

KH. Abdul Qodir: Saat istirahat antara rakaat salat tarawih, dianjurkan untuk membaca dzikir atau doa. Beberapa dzikir yang umum dibaca antara lain tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Selain itu, juga dapat membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Fadhlan Syahreza: Apakah wanita haid boleh shalat tarawih?

KH. Abdul Qodir: Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melaksanakan salat, termasuk salat tarawih. Namun, mereka tetap dapat melakukan amalan ibadah lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa.

Ghazali Nurrahman: Apakah boleh membaca Al-Quran saat istirahat tarawih?

KH. Abdul Qodir: Membaca Al-Quran saat istirahat tarawih diperbolehkan dan sangat dianjurkan. Hal ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menambah pahala di bulan Ramadan.

Hafidz Al-Karim: Bagaimana hukumnya jika tertinggal salat tarawih berjamaah di masjid?

KH. Abdul Qodir: Jika tertinggal salat tarawih berjamaah di masjid, dapat melaksanakannya sendiri di rumah. Meskipun pahalanya tidak sebesar salat berjamaah, namun tetap mendapatkan pahala salat sunah. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru